Seiring dengan semakin langkanya sumber daya alam akibat perubahan iklim, konsep bangunan hijau semakin populer sebagai pilihan arsitektur dan desain yang ramah lingkungan. Konstruksi bangunan baja prefabrikasi dapat memperoleh keuntungan ekonomi melalui penerapan model bangunan hijau, yang sekaligus berperan dalam melindungi lingkungan dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai konsep bangunan hijau, tujuan serta manfaat penerapan model ini dalam konstruksi bangunan baja prefabrikasi, sehingga dapat membantu para investor dan kontraktor dalam membuat keputusan yang tepat untuk proyek konstruksi mereka.
1. Apa itu Bangunan Hijau?
Bangunan hijau, atau yang sering disebut sebagai bangunan ramah lingkungan, adalah bangunan yang dirancang, dibangun, dan dikelola dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta memanfaatkan sumber daya alam secara efisien. Beberapa lembaga dewan bangunan hijau terkemuka di dunia telah memberikan definisi dan pedoman masing-masing terkait konsep ini, namun semuanya memiliki tujuan utama yang sama, yaitu pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa definisi bangunan hijau menurut lembaga-lembaga ternama tersebut:
1.1 Dewan Bangunan Hijau Amerika Serikat (US Green Building Council / USGBC)
Menurut USGBC, bangunan hijau didefinisikan sebagai bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta memanfaatkan sumber daya alam secara efisien.
Kriteria penilaian: Sistem penilaian LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) menilai bangunan berdasarkan 7 kriteria utama berikut:
- Desain arsitektur
- Desain interior
- Material konstruksi
- Kualitas lingkungan dalam ruangan
- Manajemen efisiensi energi
- Manajemen efisiensi air
- Inovasi dan kreativitas
1.2 Lembaga Riset Bangunan Inggris (Building Research Establishment / BRE)
BRE mendefinisikan bangunan hijau sebagai struktur yang dirancang, dibangun, dan dikelola untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup.
Kriteria penilaian: Sistem evaluasi BREEAM (Building Research Establishment Environmental Assessment Methodology) menilai bangunan berdasarkan 9 kriteria berikut:
- Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan
- Energi
- Air
- Material Bangunan
- Manajemen Limbah
- Transportasi
- Polusi
- Kesehatan dan Kenyamanan
- Inovasi
1.3 Dewan Bangunan Hijau Vietnam (Vietnam Green Building Council / VGBC)
Menurut Dewan Bangunan Hijau Vietnam (VGBC), bangunan hijau didefinisikan sebagai struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta menggunakan sumber daya alam secara efisien, sekaligus meningkatkan kualitas hidup para penghuninya.
Kriteria penilaian: Sistem evaluasi LOTUS (Leadership in Energy, Environment and Nature) menilai bangunan berdasarkan 10 kriteria berikut:
- Desain arsitektur
- Desain interior
- Material konstruksi
- Kualitas lingkungan dalam ruangan
- Manajemen efisiensi energi
- Manajemen efisiensi air
- Manajemen limbah
- Inovasi dan kreativitas
- Manajemen proyek
- Komunitas
Secara umum, seluruh dewan bangunan hijau memiliki pandangan yang sama mengenai konsep bangunan hijau, yaitu proyek yang bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan, pelestarian lingkungan, serta peningkatan kualitas hidup manusia. Namun, setiap dewan memiliki sistem kriteria penilaian tersendiri yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan nyata di masing-masing negara dan wilayah.

Proyek Pabrik Taekwang Vina memenuhi standar LEED Silver menggunakan material ramah lingkungan dari Pebsteel
2. Tujuan Penerapan Bangunan Hijau dalam Konstruksi Bangunan Baja Prefabrikasi
2.1 Tentang Lingkungan
Meminimalkan emisi gas rumah kaca: Bangunan hijau bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan energi secara efisien, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta menurunkan emisi karbon dioksida (CO₂) dan gas rumah kaca lainnya. Upaya ini berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan melindungi lingkungan.
Penghematan sumber daya air: Bangunan hijau menerapkan berbagai solusi penghematan air, seperti penggunaan keran hemat air, sistem irigasi cerdas, serta pemanfaatan kembali air limbah. Langkah-langkah ini membantu meminimalkan eksploitasi air tanah, melindungi sumber air, dan mengurangi risiko kekurangan air.
Pengurangan limbah: Bangunan hijau mendorong pemilahan sampah, daur ulang, serta pengurangan limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Upaya ini berkontribusi dalam melindungi kualitas tanah dan sumber air tanah.
Perlindungan keanekaragaman hayati: Bangunan hijau meningkatkan area hijau, menciptakan habitat bagi tumbuhan dan hewan, serta berperan dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem alami.
2.2 Tentang Ekonomi
Menghemat biaya operasional: Bangunan hijau menggunakan energi, air, dan material secara efisien, sehingga membantu mengurangi biaya operasional, perawatan, dan perbaikan.
Meningkatkan nilai properti: Bangunan hijau sangat dihargai karena sifatnya yang ramah lingkungan dan mendukung kualitas hidup yang lebih baik, sehingga menarik minat pembeli maupun penyewa dan berkontribusi dalam meningkatkan nilai properti.
Menarik investasi: Perusahaan yang berinvestasi pada bangunan hijau sering kali mendapatkan insentif pajak, keringanan biaya, serta dukungan kebijakan dari pemerintah, yang menciptakan keunggulan kompetitif dan menarik lebih banyak investor.
Menciptakan lapangan kerja: Industri konstruksi hijau berkembang pesat, sehingga membuka banyak peluang kerja di bidang perancangan, konstruksi, operasional, dan pemeliharaan bangunan hijau.
2.3 Tentang Sosial
Meningkatkan kualitas hidup: Bangunan hijau menyediakan lingkungan hidup yang aman, sehat, dan nyaman, yang berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, serta kualitas hidup para penggunanya.
Meningkatkan produktivitas kerja: Lingkungan kerja yang hijau dan bersih dalam bangunan hijau membantu karyawan lebih fokus, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas kerja.
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan: Tinggal dan bekerja di bangunan hijau membantu meningkatkan kesadaran pengguna terhadap perlindungan lingkungan, serta mendorong terciptanya komunitas yang hijau, bersih, dan indah.
Pengembangan komunitas: Bangunan hijau sering kali mengintegrasikan ruang bersama dan area rekreasi, yang berperan dalam membangun koneksi antar anggota komunitas dan mendorong aktivitas sosial.
2.4 Tentang Kesehatan
Meningkatkan kualitas udara: Bangunan hijau menggunakan material yang ramah lingkungan dan membatasi penggunaan bahan beracun, sehingga membantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan serta mengurangi risiko penyakit pernapasan.
Mengurangi kebisingan: Bangunan hijau dirancang untuk meminimalkan gangguan suara dari luar, menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi penghuninya. Ketentuan ini juga diperhatikan dalam perancangan struktur baja (steel structure).
Meningkatkan pencahayaan alami: Bangunan hijau memaksimalkan pemanfaatan cahaya alami, sehingga penghuni dapat lebih banyak terpapar sinar matahari, yang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan.
Menambah area hijau: Tanaman hijau di dalam bangunan membantu menyaring udara, mengurangi stres, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memberikan rasa rileks bagi para pengguna.
2.5 Tentang Edukasi
Bangunan hijau merupakan contoh nyata yang membantu mengedukasi pelajar dan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Bangunan ini juga mendorong penggunanya untuk menghemat energi dan air, serta mengurangi produksi limbah.

Tujuan bangunan hijau dalam konstruksi bangunan baja prefabrikasi
3. Menggunakan Material Konstruksi yang Berkelanjutan dalam Konstruksi Hijau
Penggunaan material konstruksi yang berkelanjutan merupakan faktor penting dalam konstruksi bangunan baja prefabrikasi untuk meminimalkan dampak lingkungan dan menerapkan konsep konstruksi hijau. Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa material berkelanjutan yang umum digunakan:
3.1 Material dengan Daya Tahan Tinggi
Baja daur ulang: Baja merupakan material dengan daya tahan tinggi yang dapat didaur ulang berkali-kali dan banyak digunakan dalam struktur bangunan baja prefabrikasi. Penggunaan baja daur ulang membantu mengurangi penambangan bijih besi, menghemat energi, serta menekan jumlah limbah.
Beton bertulang: Beton bertulang adalah material komposit dengan daya tahan tinggi dan kapasitas beban yang baik, yang umum digunakan pada pondasi, balok, dan lantai bangunan baja prefabrikasi. Penggunaan beton bertulang yang memanfaatkan baja daur ulang turut berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.
Kayu daur ulang: Kayu daur ulang merupakan material ramah lingkungan dengan daya tahan tinggi dan tampilan estetis yang indah, sering digunakan untuk pelapis dinding, lantai, pintu, dan jendela pada bangunan baja prefabrikasi.
3.2 Material yang Dapat Didaur Ulang
Besi galvanis bergelombang: Besi galvanis bergelombang merupakan material ringan, mudah dipasang, dan dapat didaur ulang setelah masa pakainya berakhir. Material ini umumnya digunakan untuk atap dan partisi pada bangunan baja prefabrikasi.
Aluminium daur ulang: Aluminium adalah material ringan dengan daya tahan tinggi yang dapat didaur ulang berkali-kali. Aluminium daur ulang sering digunakan untuk jendela, pintu, dan rangka atap pada bangunan baja prefabrikasi.
Kaca daur ulang: Kaca daur ulang merupakan material ramah lingkungan yang dapat didaur ulang berulang kali dan biasa digunakan untuk jendela serta partisi dalam bangunan baja prefabrikasi.
3.3 Material yang Bersumber Secara Bertanggung Jawab
Material lokal: Penggunaan material yang diproduksi secara lokal membantu meminimalkan biaya transportasi serta mengurangi dampak lingkungan akibat proses pengiriman.
Material bersertifikat: Pilih material yang memiliki sertifikasi asal-usul, pengelolaan hutan berkelanjutan, serta proses produksi yang ramah lingkungan untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan.Material yang dapat digunakan kembali: Memanfaatkan material bekas dan sisa proyek lain untuk mengurangi limbah konstruksi sekaligus menghemat biaya pembangunan.

Use sustainable construction materials in the construction of prefab steel buildings
4. Penerapan Sistem Penghemat Energi dalam Konstruksi Bangunan Baja Prefabrikasi
Bangunan hijau dalam konstruksi baja prefabrikasi bertujuan untuk mencapai efisiensi energi, meminimalkan emisi gas rumah kaca, serta melindungi lingkungan. Penerapan sistem penghemat energi memegang peranan penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Berikut adalah penjelasan mengenai sistem penghemat energi yang umum digunakan pada bangunan baja prefabrikasi:
4.1 Sistem Pemanas, Ventilasi, dan Pendingin Udara (HVAC System)
Menggunakan sistem HVAC yang efisien: Pilih sistem HVAC dengan rasio efisiensi energi (EER) tinggi, menggunakan teknologi inverter untuk menyesuaikan kecepatan kipas dan motor, sehingga dapat menghemat konsumsi energi.
Memanfaatkan ventilasi alami: Rancang jendela dan atap secara tepat agar dapat menangkap aliran angin alami, sehingga mengurangi kebutuhan penggunaan kipas dan pendingin udara.
Isolasi yang efektif: Gunakan material insulasi pada atap, dinding, dan lantai untuk meminimalkan perpindahan panas ke dalam bangunan, sehingga sistem HVAC dapat bekerja lebih efisien.
4.2 Sistem Pencahayaan
Gunakan lampu LED hemat energi: Ganti lampu pijar dan lampu fluoresen dengan lampu LED yang memiliki efisiensi pencahayaan tinggi, umur pakai panjang, dan konsumsi energi rendah.Pasang sistem kontrol pencahayaan pintar: Gunakan sensor cahaya dan sensor gerak untuk mengatur nyala dan mati lampu secara otomatis sesuai kebutuhan, sehingga dapat menghemat energi.
Memanfaatkan pencahayaan alami: Rancang jendela berukuran besar agar dapat memaksimalkan masuknya cahaya alami, sehingga mengurangi ketergantungan pada pencahayaan buatan.
4.3 Sistem Pemanas Air
Gunakan sistem energi surya: Pasang sistem tenaga surya untuk menyediakan energi bagi pemanas air, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Gunakan pemanas air hemat energi: Pilih pemanas air dengan rasio efisiensi energi (EER) tinggi yang dilengkapi dengan teknologi penghemat energi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan listrik.

Penerapan sistem hemat energi pada konstruksi bangunan baja prefabrikasi
5. Teknik Penghematan Air dalam Konstruksi Bangunan Baja Prefabrikasi
Penghematan air merupakan elemen penting dalam bangunan hijau untuk mengurangi penggunaan air, melindungi sumber daya air yang berharga, serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Penerapan teknik penghematan air dalam konstruksi bangunan baja prefabrikasi memberikan banyak manfaat praktis, membantu mengurangi penggunaan air secara signifikan. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik penghematan air yang umum digunakan:
5.1 Pengumpulan Air Hujan
Pemasangan sistem penampungan air hujan: Sistem ini mencakup talang air, tangki penampungan air hujan, dan sistem filtrasi air. Air hujan yang dikumpulkan dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mencuci kendaraan, membersihkan bangunan, serta menjadi sumber tambahan pasokan air domestik.
Penggunaan material permeabel: Lapisi taman dan atap dengan material permeabel seperti kerikil atau bata permeabel untuk meningkatkan kemampuan penyerapan dan pengumpulan air hujan.
5.2 Pemanfaatan Kembali Air Abu-Abu (Greywater)
Pemasangan sistem pemanfaatan kembali air abu-abu: Air abu-abu dari sumber seperti air cucian, air wastafel, dan air mandi diproses melalui sistem filtrasi dan dapat digunakan untuk menyiram tanaman serta membersihkan bangunan.
Penggunaan sistem pembuangan air abu-abu terpisah: Rancang sistem pembuangan air abu-abu terpisah untuk mengalirkan air abu-abu ke sistem penampungan dan pengolahan, sehingga mengurangi pembuangan air abu-abu ke sistem limbah domestik.
5.3 Penggunaan Peralatan Pipa yang Efektif
Pasang keran hemat air: Gunakan keran dengan aliran air rendah dan dilengkapi katup pengatur volume air untuk membantu mengurangi penggunaan air.
Pasang toilet hemat air: Gunakan toilet dengan kapasitas siram rendah yang menerapkan teknologi siram efisien.
Pasang shower head hemat air: Gunakan showerhead aliran rendah dengan nosel berbusa untuk membantu mengurangi penggunaan air.
Perbaiki keran dan pipa bocor: Kebocoran air menjadi penyebab kerugian air yang signifikan. Keran dan pipa yang bocor harus diperiksa dan diperbaiki segera.

Teknik konservasi air pada konstruksi bangunan baja prefabrikasi
Penggunaan model bangunan hijau dalam konstruksi bangunan baja prefabrikasi memberikan banyak manfaat praktis bagi lingkungan, masyarakat, dan perusahaan. Pemilihan struktur baja prefabrikasi untuk praktik pembangunan yang ramah lingkungan membantu melestarikan sumber daya alam, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Semoga artikel ini telah memberikan informasi yang bermanfaat mengenai konsep, tujuan, dan manfaat bangunan hijau saat diterapkan pada konstruksi bangunan baja prefabrikasi.
Untuk solusi lengkap dalam konstruksi bangunan baja prefabrikasi, silakan menghubungi Pebsteel melalui email di pebsteel.indonesia@pebsteel.com untuk mendapatkan bantuan segera!
***Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum mengenai bangunan baja pre-engineered steel building dan industri struktur baja saja. Untuk informasi lebih lanjut atau klarifikasi sesuai kebutuhan Anda, silakan menghubungi Pebsteel secara langsung.